Minggu, 04 Desember 2016

TUGAS_03_EKONOMI KOPERASI(TUGAS INDIVIDU FREE OPINION TENTANG KOPERASI DI INDONESIA)

Tugas Individu Ekonomi Koperasi

Nama       : Sanya Putri Ramadhanti
Kelas        : 2EB25
NPM         : 26215383

Memberikan Free Opinion mengenai Perkembangan Koperasi di Indonesia

              Sebelum memaparkan Opini saya.saya akan menjelaskan sedikit ulasan mengenai informasi umum Koperasi Indonesia.Koperasi adalah suatu badan usaha yang beranggotakan orang orang atau badan hukum yang dimiliki dan dioperasikan demi kepentingan bersama dengan menjunjung tinggi asas kekeluargaan.tujuan dibentuknya koperasi adalah untuk menyelamatkan kesulitan perekonomian yang dimiliki oleh para anggotanya dan juga mensejahterakan masyarakat dengan menjual barang-barang kebutuhan penting dengan harga yang relatif rendah dan bersahabat.

       Banyak sekali Koperasi yang tidak aktif saat  ini dan kalaupun ada sangat minim sekali jumlahnya.Menurut banyak faktor yang menyebabkan koperasi tidak berkembang terlalu jauh.Koperasi di indonesia masih sangat kurang dalam menarik minat masyarakat, banyak masyarakat yang enggan dan kurang bersimpati untuk menjadi salah satu anggotanya.kebanyakan dari merekapun belum mengenal koperasi lebih dalam dan juga belum benar-benar memahami pentingnya peran koperasi untuk masyarakat indonesia ini. Yang pasti ada faktor dari luar dan dalam yang perlu diperhatikan dan dibenahi agar koperasi di indonesia memiliki image yang baik dan berkembang maju.

          Beberapa faktor dari dalam  yang harus diperhatikan adalah Pengetahuan yang dimiliki oleh para anggotanya harus baik.sangat penting bagi mereka untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang koperasi dan perekonomian agar mereka dapat membuat kebijakan dan strategi dalam mempertahankan eksistensi dari koperasi dan dapat memajukan koperasi yang telah mereka bangun. Dan dalam hal ini juka diperlukan skill dalam memanage atau mengelola koperasi tersebut. Kemudian untuk faktor dari luarnya adalah Pentingnya peran pemerintah atau lembaga terkait yang mengetahui koperasi lebih dalam untuk memberikan sosialisasi yang lebih dan juga perhatiannya dalam mengembangkan koperasi agar semakin maju dan yang paling terpenting adalah sistemnya terlebih dahulu diperbaiki jika sistemnya sudah baik dan didukung dengan sumber daya manusianya yang memiliki pengetahuan yang baik dalam  mengelola koperasi dengan baik ditambah bantuan lagi perkembangan teknologi yang sangat pesat maka saya yakin akan banyak masyarakat yang akan melirik dan memiliki minat terhadap koperasi khususnya di indonesia ini.

            Kesimpulannya adalah,harus ada suatu gebrakan atau perubahan yang dibuat oleh pihak-pihak terkait dalam membuat image koperasi baik dan berkesan modern (tidak ketinggalan jaman) karena jaman sekarang teknologi sudah berkembang sangat pesat.sehingga masalah yang membuat image koperasi yang terkesan “jadul” dan kurang menarik dapat teratasi.karena salah satu hal yang sangat sulit adalah mengubah image dan pandangan orang terhadap suatu hal dan diperlukan pembuktian yang jelas untuk hal tersebut.


Minggu, 20 November 2016

TUGAS_02_EKONOMI KOPERASI (MAKALAH PENELITIAN TENTANG KOPERASI PRODUKSI)

MAKALAH KOPERASI PRODUKSI

1.      Fitri Nur Novitasari
2. Hertiadi Sita O.S
3. Retta Sekar Melati
4. Sanya Putri Ramadhanti
(Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Gunadarma)


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil produksi mereka.
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.
Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan, dapat pula dibedakan atas; Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).
B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk lebih memahami tentang Koperasi Produsen di Indonesia.
2.      Untuk lebih mengetahui masalah yang dihadapi Koperasi Produsen di Indonesia.
3.      Untuk lebih mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.

C.     Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penyususnan makalah ini adalah :
1.      Mahasiswa dapat mengetahui tentang Koperasi Produsen di Indonesia.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi Koperasi Produsen di Indonesia.
3.      Mahasiswa dapat mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.

E.     Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lain, termasuk juga internet, yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti.

BAB II
Kajian Teori

A.     Koperasi Produsen

Koperasi produksi / Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya. Atau dapat disederhanakan definisinya mengenai koperasi produksi menjadi organisasi koperasi yang menghasilkan/membuat/menciptakan barang , jasa ataupun produk yang dibutuhkan  oleh anggota koperasi tersebut pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah memasarkannya. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.
B.     Manajemen

1.      Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, untuk kemudian berkembang, dan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Pemasaran merupakan unsur yang cukup vital dari sebuah keberlangsungan usaha bisnis. Hampir 90% kesuksesan sebuah usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh upaya marketing atau pemasaran. Oleh karena itu lah dibutuhkan manajemen pemasaran beserta langkah-langkah kreatif yang diambil sebagai bagian dari upaya strategi pemasaran. Sebuah manajemen pemasaran yang baik adalah pemasaran yang mengedepankan konsep pemasaran yang berkualitas.
Di dalam sebuah konsep pemasaran sebagai bagian dari manajemen pemasaran, terdapat tiga unsur penting yang harus selalu diperhatikan, yaitu:
1.      Orientasi pada konsumen.
2.      Penyusunan kegiatan-kegiatan pemasaran secara integral atau menyeluruh.
3.      Kepuasan konsumen

2.      Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses produksi yaitu :
1.      Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
2.      Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi:
1.      Seleksi dan desain hasil produksi.
2.      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
3.      Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
4.      Pancangan tata letak dan arus kerja.
5.      Rancangan tugas.
6.      Srategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

3.      Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,pemeriksaan,pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.      Melakukan pengawasan atas biaya.
2.      Menetapkan kebijaksanaan harga.
3.      Meramalkan laba yang akan datang.
4.      Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah :
1.      Memaksimalkan nilai perusahaan.
2.      Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.
3.      Sifat Dasar Perusahaan.
`Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya.
Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berperilaku :
1.   Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2.   Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3.   Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :
1.   Aktivitas penggunaan dana, aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2.      Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3.      Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

4.      Manajemen Sumber Daya Manusia ( SDM )
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

BAB III
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.
Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan dibedakan atas: Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).
Koperasi produsen jenis pertama, kegiatan perusahaan koperasi lebih ditekankan pada kegiatan pelayanan kepada anggota diantaranya:
1.      Pengadaan bahan baku utama dan penolong, bahan bakar utama dan pelumas.
2.      Memasarkan atau menerima pesanan produk anggota dari luar koperasi, mencari/pengadaan atau sumber informasi pasar, penjadwalan kegiatan produksi anggota berdasarkan pesanan/ permintaan pasar agar tepat waktu.
3.      Pelayanan perbengkelan dan suku-cadang. Keempat, pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota, antara lain mengenai koperasi produsen, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap waktu baku kerja, proses produksi, efisiensi, produktifitas, tat tetap peralatan dan mesi, mutu produk yang dihasilkan,dan lain-lain.
Koperasi produsen jenis kedua, terdapat unit kegiatan/proses produksi pada koperasi disamping unit produksi anggota. Unit kegiatan produksi ini dapat berupa proses produksi di awal, di tengah dan/atau di akhir. Di awal, bisa berbentuk pengolahan bahan baku utama. Di tengah, pengerjaan barang setengah jadi dan Di akhir, bisa berupa merakit, pengendalian mutu (grading/sortasi), pengolahan akhir, pengkemasan dll. Pada koperasi produsen jenis kedua ini, pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman anggota mengenai perkoperasian, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap mutu produk yang dihasilkan, waktu baku kerja, proses produksi dan lain-lain, tetap dilakukan seperti jenis pertama.
B.     Sendi Dasar Koperasi
Koperasi produsen sebagaimana koperasi-koperasi lain yaitu memiliki juga sendi dasar. Sendi-sendi dasar kopersi produsen inilah yang akan menjelaskan dan memperlihatkan apa itu koperasi produsen, kesamaan dan perbedaannya dengan koperasi lainnya. Sendi dasar koperasi produsen, ada 4 sendi yang harus diterapkan:
a)      Keanggotaan terpilih.
b)      Spesialisasi dalam pekerjaan/tugas, bahan baku atau produk yang dihasilkan.
c)      Perusahaan koperasi tidak bermotif maksimalisasi laba/keuntungan
d)      Menghindari resiko yang luas biasa. Paparan mengenai Sendi Dasar Koperasi dapat dibaca pada judul tersendiri.

C.     Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen
Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asa kekeluargaan dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, di Indonesia maupun dunia. Eksistensi koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam pembangunan Indonesia. Di Indonesia koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan Negara ini sejak zaman penjajahan hingga sekarang. Walaupun di Indonesia perkembangan koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan koperasi di Negara-negara maju. Ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1.      Koperasi jarang peminatnya
Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang berkembang dalam masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa ada pertanggungjawaban kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah. Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang dapat mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk bergabung.
2.      SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering kita jumpai pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dapat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggungjawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
3.      Pesaing
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita harus tau bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan surface dan dapat berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/ langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit dan pelayanan yang maksimum.  Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
4.      Keterbatasan Modal
Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini pemerintah yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah masyarakat merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
5.      Kurangnya tenaga profesional
Diakui memang, perkembangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal. Salah satu permasalahan internal yaitu masih kurangnya tenaga profesional yang menangani Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tersebut. Masih banyak tantangan dan permasalahan yang kita hadapi dalam memajukan Koperasi Pegawai, Baik masalah internal maupun permasalahan eksternal. Dari kurangnya tenaga yang profesional menangani ini maupun permasalahan lain yang harus di benahi bersama. Belum lagi ada persaingan yang timbul dari berkembangnya usaha sejenis koperasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu membentuk wadah-wadah yang ada dibawah kepengurusan Korpri dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan penyuluhan kepada yang ada dibawah naungan koperasi tersebut.

6.      Adanya pemikiran limiting believe
Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu perkembangan seluruh koperasi di tanah air. Bayak orang tidak percaya bahwa koperasi bisa berkembang sebagai perusahaan yang mampu menjamin kesejahteraan manajer atau karyawannya. Untuk itu, pemahaman tentang koperasi sangat diperlukan dengn cara memberikan study oleh pemerintah.
D.    Solusi Permasalahan Koperasi Produsen
Karena koperasi kekurangan peminat yang timbul karena lembaga – lembaga keuangan, menurut saya dapat diatasi dengan member inovasi – inovasi yang dapat menarik minat orang banyak untuk bergabung menjadi anggota, contohnya dengan mengadakan kegiatan yang sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan menambah skill bagi anggota yang bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan bagi mereka misal membuka traning pembelajaran ,kursus menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya, cara budidaya tambak ikan , keterampilan mesin otomotif & kerajinan tangan berupa  souvernir yang laku dijual dan menghasilkan pendapatan.
Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana itu didukung baik secara fisik maupun secara materi.
Solusi untuk masalah permodalan sangat berhubungan dengan point masalah kedua, mungkin dapat diatasi dengan melakukan joint veture atau merge dengan perusahaan yang sama bidang usahanya ,ataupun dengan sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi biasanya mereka – mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, tetapi dapat berdampak juga bagi kelangsungan koperasi karena kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidak fokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri, dengan contoh walaupun diadakan rapat anggota untuk menyelesaikan masalah tetapi karena seseorang mempunyai kuasa pasti menimbulkan rasa sungkan bagi yang lain untuk mengutarakan idenya padahal idenya mungkin lebih bagus daripada seseorang yang punya memberi modal tersebut.
Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
E.     Faktor – faktor Dalam Perkembangan Koperasi Produsen
Adapun faktor-faktornya antara lain:
1.      Modal
Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen tenaga kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan produksi. Modal bisa berasal dari dalam anggota koperasi maupun dari luar anggota koperasi.
2.      Tenaga Kerja.
Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan suatu produksi tentu akan membuat koperasi tersebut menjadi lancar dan mampu berkembang di masa depan.
3.      Marketing / Pemasaran Hasil Output Produksi
Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh orang-orang yang tepat agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan keuntungan / profit yang diharapkan sebagai pemasukan untuk pembiayaan kegiatan produksi berikutnya, memperluas pangsa pasar, memberikan dividen kepada pemegang saham, membayar pegawai, karyawan, buruh, dan lain-lain.

4.      Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu koperasi untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu menciptakan dan memproduksi barang-barang yang lebih modern dan berteknologi tinggi.
5.      Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu koperasi produksi karena segala peraturan dan kebijakan perkoperasian ditetapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang stabil mampu membantu perkembangan koperasi baik dalam segi keamanan, kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan, dan sebagainya.
6.      Dukungan Masyarakat
Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau negaranya akan membantu koperasi produksi di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi dengan pembangunan koperasi baik di desa dan di kota akan sangat mendukung sukses suatu koperasi.
7.      Kondisi Perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk membeli produk koperasi produksi, sehingga efeknya akan sangat baik untuk perkembangan perkoperasian.
BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil produksi mereka. Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah. Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan dibedakan atas: Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).
Ada 2 jenis proses produksi yaitu : Proses produksi terus-menerus (continuous processes) dan Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Permasalahan atau kendala dalam koperasi produsen:
1.      Koperasi jarang peminatnya.
2.      SDM (Sumber Daya Manusia).
3.      Pesaing.
4.      Keterbatasan Modal.
5.      Kurangnya tenaga profesional.
6.      Adanya pemikiran limiting believe
B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa pemakalah tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, karena tidak sempurna nya ilmu yang pemakalah miliki. Untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran pemakalah ucapkan banyak terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
(Diakses pada tanggal 21 Oktober 2016 jam 13.00)
(Diakses pada tanggal 21 Oktober 2016 jam 13.00)