DAMPAK
PARIWISATA TERHADAP PEREKONOMIAN
Dampak Pariwisata Terhadap Perekonomian Industri
pariwisata menghasilkan manfaat ekonomi yang besar baik bagi Negara tuan rumah,
maupun Negara asal para turis. Salah satu motivasi utama sebuah Negara
mempromosikan dirinya sebagai Negara dengan tujuan wisata adalah timbul
kemajuan dalam ekonomi, terutama bagi Negara-negara berkembang. Bersamaan
dengan dampak lainnya, peningkatan ekonomi yang begitu pesat juga terjadi
dengan berbagai keuntungan dan kerugian. Dapak besar pariwisata terlihat dari
data World Tourism Organization, pada tahun 2000, 698 juta orang melakukan
perjalanan ke luar negeri dan menghabiskan lebih dari 478 juta US dollar.
Gabungan dari pendapatan pariwisata internasioanl dengan pendapatan
transportasi maka menghasilkan lebih dari 575 juta US dollar, yang membuat
pariwisata menjadi penghasil ekspor terbesar di dunia diikuti oleh produk
otomotif, bahan kimia, minyak bumi, dan makanan.
Namun, banyak
kerugian tersembunyi dari pariwisata yaitu, adanya dampak-dampak pada ekonomi
yang tidak diharapkan oleh penduduk setempat. Seringkali keuntungan pariwisata
sebuah Negara maju lebih tinggi dari Negara berkembang. Padahal Negara berkembang
lebih membutuhkan pendapatan tambahan, pekerjaan, dan peningkatan standar hidup
lewat pariwisata. Berdasarkan kenyataan tersebut, berbagai alasan muncul antara
lain, karena adanya transfer besar-besaran pendapatan pariwisata dari Negara
tuan rumah, kemudian kurang diperhatikannya bisnis dan produk dalam negeri.
Dampak
Positifnya
- Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang pariwisata seperti : tour guide, waiter, bell boy, dan lain-lain.
- Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan para wisatawan yang juga secara langsung dan tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal pula. Seperti : tempat rekreasi, mall, dan lain-lain.
- Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui pertukaran mata uang asing (foreign exchange).
- Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha, contoh : pedagang kerajinan, penyewaan papan selancar, pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel,dan lain-lain.
- Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan pemerintah.
- Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant. Contohnya, wisatawan yang pergi berwisata bersama keluarganya memerlukan kamar yang besar dan makanan yang lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap barang/bahan makanan akan bertambah.
Dampak
negatifnya
- Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap pariwisata.
- Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.
- Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat teknologi modern yang digunakan untuk memberikan pelayanan bermutu pada wisatawan dan juga biaya-biaya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.
- Pariwisata merupakan penyumbang bagi ekonomi global yang tidak ada tandingannya di masa yang akan datang.
Adapun Pertimbangannya:
1. Pariwisata memperkerjakan 204 juta orang
diseluruh dunia atau satu dari setiap Sembilan pekerja, yaitu 10,6% dari
angkatan kerja.
2. Pariwisata adalah penyumbangan ekonomi terkemuka
di dunia, yang menghasilkan 10,2% produk domestic bruto dunia .
3. Pariwisata adalah produsen terkemuka untuk
mendapatkan pajak sebesar $ 55 miliar.
Indonesia pada saat ini masih jauh tertinggal dalam
menyerap arus wisatawan yang berdatangan ke kawasan Asia Pasifik. Oleh
karenanya belum banyak memperoleh devisa dari sector pariwata guna pembangunan
nasionalnya.
Oleh karena itu pariwisata perlu mendapat perhatian
yang serius dari pembuat kebijakan dalam negeri dan perancang kesepakatan
perdagangan internasional, mengingat pariwisata di masa datang merupakan
penyumbang besar kesejahteraan ekonomi dunia.
Pariwisata merupakan bagian darinya yang dikaitkan
tanpa dapat dilepas dengan sector ekonomi lain. Pemasukan dari pariwisata itu
tidak hany dari uang yang dibelanjakan oleh wisatawan, melainkan dari
pembangunan pariwisata yang menarik modal asing, seperti Hotel-hotel bertaraf
international dibangun, pembangunan sarana jalan, airport, pelabuhan, kawasan
wisata, telekomunikasi dan lain-lain. Akan tetapi penerimaan dari pariwisata
menambah besar volume uang di dalam masyarakat dan kondisi ini dapat
menimbulakan inflansi. Apabila produksi dalam negeri tidak bertambah. Hal
inilah yang menyebabkan di kawasan pariwisata harga-harga biasanya jauh lebih
mahal dari pada kawasan lain terutama yang bukan kawasan pariwasta.
Sarana pariwisata seperti hotel, restoran,
perusahaan perjalanan adalah merupakan usaha-usaha yang dapat karya (labour intersive).
Selain itu pariwisata juga menciptakan tidak langsung berhubungan dengan
pariwisata misalnya bidang konstruksi bangunan, jalan dan lain-lain.
Disisi lain dengan pembangunan pariwisata
meningkatkan usaha sector informal, juga menimbulkan menjamurnya pedagang
asongan.
Khusus untuk pedangan asongan ini di beberapa kelemahan antara lain:
- Dilakukan oleh anak-anak dibawah umur, mereka cenderung mengutamakan uang dari pada sekolah.
- Maraknya pedagang asongan membuat kenyamanan wisatawan terganggu, karena ada unsur pemaksaan dari mereka.
- Beralihnya tenaga kerja sector produksi pertania ke perdagangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar