MASIH
RELEVANKAH SISTEM EKONOMI PANCASILA SAAT INI?
Berbicara mengenai
Sistem Ekonomi Indonesia, sudah sedari awal sekolah kita diajar bahwa Indonesia
tidak menganut sistem ekonomi liberalisme maupun etatisme. Sistem ekonomi yang
dianut Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila yang berasas kerakyatan.
Namun, dalam praktek, kapitalisme atau mungkin bisa disebut dengan neo
liberalisme lah yang banyak bermain.
Maka dari itu sistem
ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada:
1. Ketuhanan YME, yaitu
berlakunya etika dan moral agama, bukan Materialism.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi,
3. Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosionalisme, dan sosio- demokrasi dalam ekonomi,
4. Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak,
5. Keadilan sosial.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yaitu tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi,
3. Persatuan Indonesia, yaitu berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosionalisme, dan sosio- demokrasi dalam ekonomi,
4. Kerakyatan, yakni mengutamakan kehidupan ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak,
5. Keadilan sosial.
Pengertian
Ekonomi Pancasila
Ekomomi pancasila
Sistem Ekonomi Pancasila adalah “aturan main” kehidupan ekonomi atau hubungan-hubungan
ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau moral
Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Etika Pancasila adalah landasan moral dan kemanusiaan yang dijiwai
semangat nasionalisme (kebangsaan) dan kerakyatan, yang kesemuanya bermuara
pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Platform Sistem Ekonomi
Pancasila menurut Prof Mubyarto, yaitu :
1. Moral agama .
2. Moral kemerataaan
sosial .
3. Moral nasionalisme
ekonomi .
4. Moral kerakyatan.
5. Moral keadilan
sosial .
Sistem ekonomi ini
memiliki lima ciri utama, yaitu roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan
ekonomi, sosial dan moral, kehendak kuat dari seluruh masyarakat ke arah
keadaan kemerataan sosial (egalitarianisme), sesuai asas-asas kemanusiaan,
prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang
tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi, koperasi
merupakan saka guru perekonomian dan merupakan bentuk paling kongkrit dari usaha
bersama.
Sistem Ekonomi
Pancasila merupakan sistem ekonomi campuran. Namun dalam sistem ekonomi
tersebut mengandung ciri-ciri positif dari kedua sistem ekstrim yang dikenal
yaitu kapitalis-liberalis dan sosialis-komunis (Mubyarto, 1980). Peranan unsur
agama sangat kuat dalam konsep Ekonomi Pancasila. Karena unsur moral menjadi
salah satu pembimbing utama pemikiran dan kegiatan ekonomi. Jika dalam ekonomi
Smith unsur moralitasnya adalah kebebasan (liberalisme) dan ekonomi Marx adalah
diktator mayoritas (oleh kaum proletar) maka moralitas Ekonomi Pancasila
mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Terlepas sistem apa
yang kita anut, sebenarnya apa yang terjadi pada sistem perekonomian kita saat
ini telah disoroti banyak kalangan, selain liberalisasi yang kebablasan, secara
fundamental arahnya telah jauh melenceng dari napas Pancasila dan UUD 45.
Aktivitas perekonomian hanya diarahkan untuk memenuhi kepentingan sesaat
kelompok tertentu, jauh dari pemerataan, dan yang tentu saja berperspektif
jangka pendek.
Pembangunan ekonomi
berbasis ideologi Pancasila pun menjadi isapan jempol di tengah arus
“pragmatisme-oportunisme” yang dipraktikkan oleh negara dan segenap
perangkatnya. Cara berpikir seperti ini bahkan merasuk sangat jauh pada tatanan
ekonomi-politik kita. Kondisi di atas sebenarnya bukan hal baru bagi tatanan
bernegara sebuah bangsa. Di dunia ketiga dimana masyarakatnya kurang “terdidik”
dan hidup dibawah garis kemiskinan, daripada berdebat persoalan ideologi,
mereka hanya butuh makan untuk menyambung napas esok. Wajar jika penguasanya
tidak tertarik pada basis pembangunannya, mereka hanya ingin kekuasaannya
bertahan sehingga akumulasi materi bisa ditumpuk.
ciri – ciri sistem ekonomi
:
1.Peranan negara
penting tapi tidak dominan dan mencegah timbulnya sistem komando
2.Perekonomian tidak
didominasi oleh modal dan buruh
3.Negara menguasai
bumi, air, dan kekayaan alam yang lainnya
4.Ciri-ciri negatif
yang harus dihindari dalam ekonomi Pancasila adalah :
– Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan)
– Sistem etatisme (negara bersifat dominan sehingga dapat mematikan potensi, kreasi dan inisiatif masyarakat)
– Sistem free fight liberalism (sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan)
– Sistem etatisme (negara bersifat dominan sehingga dapat mematikan potensi, kreasi dan inisiatif masyarakat)
Globalisme sangat tidak
bisa di hindari, semua negara di semua regional terkena dampak dari globalisme
ini. Indonesia juga tidak bisa di pungkiri juga terkena dari dampak globalisme
ini. Bayangkan ada berapa perusahaan asing di negara kita ini? salah satu contoh
yang paling miris adalah kita lihat ciri – ciri Sistem ekonomi pancasila yaitu
“Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang lainnya.”Tetapi
kenyataannya banyak perusahaan asing yang menguasai hal-hal tersebut.Menyedihkan ketika cita – cita ideal pendiri bangsa, ciri – ciri SEP, dan
pengertian SEP hanya menjadi sebuah kumpulan kata – kata yang sangat manis di
mata, tapi pahit di lidah. Karena apa? karena pada faktanya Sistem ekonomi
Indonesia itu sekarang lebih cenderung kepada liberalisme atau kapitalisme.
Miris satu, ketika semua orang menolak dan merasa jijik mendengar kata – kata
itu, kita itu tetap menggunakan sistem itu. Dampak dari sistem ini juga sudah
sangat terasa, individualistik sangat merajalela sekarang, si kaya semakin kaya
si miskin semakin miskin.
Jadi Masih relevan / efektifkah Sistem Ekonomi
Pancasila?
jawaban dari pertanyaan tersebut adalah,
menurut saya pribadi, masih efektif terbukti masih ada beberapa programnya
seperti koperasi dan lain – lain, namun apa bila pertanyaannya masih Relevan
kah? saya rasa sangat kurang relevan antara praktek aktual ekonomi dengan cita
– cita ideal para pendiri bangsa.
SUMBER
·
https://www.google.co.id/search?q=mea&biw=1366&bih=657&source=lnms&tbm=isch&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjD8Jf4-LzLAhWCt44KHVxXBZIQ_AUIBygC#tbm=isch&q=ekonomi+pancasila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar