MASA DEPANKU ATAU MASA DEPAN ORANG TUAKU
Orangtua adalah sosok
orang paling penting dan paling berpengaruh dalam hidup kita,dari mulai kita
lahir merekalah orang pertama yang kita temui dan kita jadikan panutan dalam
kehidupan sehari-hari dengan ketentuan,prinsip ,dan pandangan hidup tertentu
yang mereka miliki dalam membesarkan
kita. Seringkali kita mendengar banyak
anak yang berselisih dengan orang tua mereka dan 2 hal inilah yang sering
menjadi penyebab perselisihan tersebut:
1.
Menentuan Masa depan (Profesi)
2.
Menentukan Pasangan hidup
Tapi di blog ini saya khusus
akan membahas Point 1 mengingat status saya yang baru saja menjadi
mahasiswa.disini saya akan menceritakan
pengalaman pribadi saya terkait point pertama diatas.
Dahulu saya adalah siswi sekolah menengah atas Jurusan IPA
yang identik dengan kelas orang-orang
pintar,berkacamata,dan dikelilingi rumus-rumus yang WOW.dahulu saya memilih
jurusan ini dikarenakan cita-cita saya yang ingin menjadi seorang dokter
gigi.mata pelajaran Kimia,Fisika,Biologi adalah makanan sehari –hari, namun
selama saya belajar di kelas tersebut saya merasakan kemampuan saya di kelas
IPA ini tidaklah besar.saya rajin mencatat,mengerjakan
tugas,latihan,mendengarkan guru tapi masih saja
kurang disaat ujian.disitulah saya sempat merasa jika saya tidak cocok
belajar di kelas tersebut namun saya juga tidak tertarik untuk masuk ke kelas
IPS karena terlalu banyak bacaan materi yang perlu dihafal.dan sejujurnya saya
merasa diri saya cocok dikelas seni karena saya senang sekali membuat kerajinan
yang mengasah kreativitas diri khususnya dalam desain fashion.
Mendesain adalah hobby saya sejak duduk dibangku sekolah
menengah pertama dan setiap membuat desain saya selalu berfikir ini hanya
gambar biasa yang amatir yang saya buat untuk menghilangkan stres sesaat.namun
ketika orang orang terdekat saya seperti teman dan guru BP melihatnya bukan
hanya sebagai hobby tetapi sebagai
bakat.mereka sangat kaget ketika mengetahui jika desain-desain itu adalah
buatan saya.sampai suatu ketika ada kerabat dari mama saya yang meminta saya mendesain bahan yang didapatnya
langsung dari luar negeri. Mulai saat itulah saya berfikir jika saya bisa
menggunakan bakat terpendam ini menjadi masa depan saya.
Ketika pendaftaran mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri
mulai buka,disitulah saat saat saya harus menentukan jurusan apa yang akan saya
pilih.kebetulan keluarga saya sangat terobsebsi dengan yang namanya PTN.jadi
berusaha keras untuk mendapatkannya dengan mengikuti les tambahan kelas
eksekutif yang lebih intensif.disanalah mulai terjadi kebimbangan antara
memilih menjadi dokter gigi atau fashion desainer.akhirnya saya berusaha
menjelaskan keinginan saya untuk lebih belajar dijurusan fashion desainer.tapi
ketika saya mengutarakan niat saya tersebut raut muka orang tua saya berubah
seketika dan menunjukan ekspresi tidak
setujuh.namun yang membuat saya bingung adalah jawaban mereka yang sedikit
menggantung.mereka bilang jika semua yang menjalani itu saya dan terserah saya
ingin memilih jurusan apa dan mereka hanya sekedar mendukung apa ingin
saya,tapi secara tidak langsung respon mereka menunjukan ketidak setujuan dan
tidak mengatakannya secara langsung.setiap saya membuat beberapa desain dan
menunjukan ke mereka muka mereka sedikit acuh dan tidak perduli dengan apa yang
saya buat,ditambah lagi tidak ada PTN yang mengadakan jurusan tersebut.saat
saya cek di internet hampir semua sekolah desain fashion swasta dan sangat
mahal karena berikatan langsung dengan negara-negara fashion seperti
france,Italy dan lain-lain.
Akhirnya saya mengikuti kemauan mereka untuk tetap memilih
jurusan kedokteran diri yang semakin lama saya merasa jika saya kurang mampu
dalam bidang ini namun saya tetap berusaha keras belajar setiap hari hingga
malam untuk mengikuti seleksi tersebut.namun pada akhir seleksi beberapa PTN
saya tidak lolos.mulai saat itu saya menjadi sangat dilema dalam memilih
jurusan kuliah,karena tidak mungkin orang tua saya menyekolahkan kedokteran
gigi di PTS karena harganya yang menggila.lalu saya bersikeras untuk tetap
memilih jurusan desain sebagai jurusan pengganti yang saya tdak bisa dapatkan
namun respon orang tua masih saja menunjukan ketidak setujuan dan sempat
memberi saran untuk mengambil jurusan farmasi tetapi saya menolak karena saya
sangat benji dengan pelajaran kimia.disaat saat itulah tidak ada kejelasan
jurusan baru apa yang saya akan ambil.
Akhirnya akal sehat saya bekerja dengan benar dan memutuskan
untuk membicarakan hal ini agar menemukan jalan tengahnya.setelah
mendiskusikannya dengan baik akhirnya saya memilih sebuah jurusan yang tidak
pernah saya kira sebelumnnya yaitu akuntansi.walaupun melenceng jauh akuntansi
adalah pelajaran yang menerapkan hitung-hitungan yang menurut saya tidak begitu
sulit untuk menyesuaikan diri hanya saja butuh niat dan usaha yang lebih.alasan
saya akhirnya memilih akuntansi karena salah satu impian saya menjadi pengusaha
atau akuntan yang sukses.dan pelajaran yang perlu diambil adalah jangan takut
untuk mengutarakan keinginan baik kita kepada orang tua,saling mendengarkan,percaya
satu sama lain,dan juga menggunakan akal sehat ketika mempertimbangkan sesuatu
jangan dengan emosi atau ego kita.Mungkin itu sebagian pelajaran yg bisa diambil dari cerita
pengalaman pribadi saya kurang lebihnya mohon maaf :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar