Kebijakan Bebas Visa Berdampak Positif Bagi Devisa
Negara
Pemerintah memutuskan untuk menambah
daftar negara-negara bebas visa kunjungan ke Indonesia. Pada
tahun lalu, negara yang mendapat keistimewaan bebas visa sekitar 60 persen dan
tahun ini meningkat menjadi tiga kali lipatnya. Tentu saja, kebijakan tersebut
memiliki dampak positif dan juga negatif.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menjelaskan, kebijakan besar bisa bisa mendorong kunjungan turis asing ke Indonesia yang berdampak kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Namun memang, kebijakan tersebut juga berdampak kepada penurunan pendapatan negara.
Menurutnya, akibat kebijakan bebas visa kunjungan bagi 169 negara, pendapatan negara dari devisa mengalami penurunan. Meski demikian, jika kebijakan ini tersosialisasikan dengan baik, dalam jangka menengah dampaknya akan terasa jauh lebih besar.
Rizal menyatakan, sebelumnya biaya visa yang harus dibayar oleh turis asing sebesar US$ 30-US$ 35 per orang. Namun biaya tersebut dihilangkan dengan adanya kebijakan bebas visa.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menjelaskan, kebijakan besar bisa bisa mendorong kunjungan turis asing ke Indonesia yang berdampak kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Namun memang, kebijakan tersebut juga berdampak kepada penurunan pendapatan negara.
Menurutnya, akibat kebijakan bebas visa kunjungan bagi 169 negara, pendapatan negara dari devisa mengalami penurunan. Meski demikian, jika kebijakan ini tersosialisasikan dengan baik, dalam jangka menengah dampaknya akan terasa jauh lebih besar.
Rizal menyatakan, sebelumnya biaya visa yang harus dibayar oleh turis asing sebesar US$ 30-US$ 35 per orang. Namun biaya tersebut dihilangkan dengan adanya kebijakan bebas visa.
Lanjut Rizal, jika kebijakan
ini sudah dimanfaatkan secara optimal oleh para turis asing, maka devisa yang
terima oleh negara akan jauh lebih besar. Pasalnya, jika berkunjung ke
Indonesia, satu orang turis setidaknya akan menghabiskan US$ 100 per hari.
"Pengeluaran turis per hari
lebih dari US$ 100. Jadi dapat lebih besar kalau mereka stay beberapa
hari. Pengusaha dan rakyat juga biasa bisa rasakan manfaat dari ini," ujar
dia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (25/4/2016).
Bahkan menurut Rizal, jika Indonesia benar-benar mau fokus mengembangkan sektor pariwisata di dalam negeri, diyakini mampu mengalahkan sektor minyak dan gas (migas) yang selama ini menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara melalui ekspor produk mentahnya.
"Kalau kita betul-betul all out untuk tingkatkan turisme, bisnis ini bisa jadi bisnis nomor satu kurang dari 10 tahun, mengalahkan migas dan CPO (crude palm oil/minyak sawit)," ungkap dia.
Rizal menyatakan Indonesia harus mencontoh negara yang sukses mengandalkan sektor pariwisatanya sebagai sumber pendapatan negara seperti Italia, Spanyol dan Yunani. Indonesia, kata dia, punya potensi besar untuk menyamai negara-negara tersebut.
"Contoh Italia, Spanyol, Yunani. Indonesia juga, karena alamnya indah, rakyanya bersahabat, ramah. Maka harusnya (pariwisata) jadi sektor yang penting bagi kita dalam 10 tahun mendatang," tandas dia. (Dny/Gdn)
Bahkan menurut Rizal, jika Indonesia benar-benar mau fokus mengembangkan sektor pariwisata di dalam negeri, diyakini mampu mengalahkan sektor minyak dan gas (migas) yang selama ini menjadi penyumbang terbesar pendapatan negara melalui ekspor produk mentahnya.
"Kalau kita betul-betul all out untuk tingkatkan turisme, bisnis ini bisa jadi bisnis nomor satu kurang dari 10 tahun, mengalahkan migas dan CPO (crude palm oil/minyak sawit)," ungkap dia.
Rizal menyatakan Indonesia harus mencontoh negara yang sukses mengandalkan sektor pariwisatanya sebagai sumber pendapatan negara seperti Italia, Spanyol dan Yunani. Indonesia, kata dia, punya potensi besar untuk menyamai negara-negara tersebut.
"Contoh Italia, Spanyol, Yunani. Indonesia juga, karena alamnya indah, rakyanya bersahabat, ramah. Maka harusnya (pariwisata) jadi sektor yang penting bagi kita dalam 10 tahun mendatang," tandas dia. (Dny/Gdn)
Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/2492158/kebijakan-bebas-visa-berdampak-positif-bagi-devisa-negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar